Selamat Datang di Website BEM FE UNS

Mahasiswa diciptakan untuk memenuhi 3 fungsi utama, yaitu sebagai agent of chance, iron stock dan lain - lain.

Orientasi Mahasiswa Baru (OSMARU)

Harus ada perbedaan antara siswa dan mahasiswa. Selamat datang di dunia baru. Semoga Orientasi pengenalan kampus bisa membuat semua berjalan lebih mudah.

Foto bersama di Wisata Kalisoro TAWANG MANGU

Terkadang kita butuh refreshing ke Alam sambil menikmati alam agar kembali semangat menghadapi perkuliahan yang masih panjang membentang.

Forum Kajian Mahasiswa Ekonomi Indonesia

Berfikir Kritis, aktif dan solutif terhadap permasalahan ekonomi Indonesia yang penting dan mendesak bila dikaji dari sudut pandang mahasiswa.

Foto Pengurus BEM FE UNS Kabinet Pergerakan 2010

Sebuah Kenangan yang tersisa dari puing - puing perjuangan. Semoga kita tidak pernah melupakan sebuah kisah klasik untuk masa depan

Senin, 15 Agustus 2011

Sang Ploklamator Indonesia, jilid I

Bagi bangsa Indonesia, nama Ir. Soekarno dan Drs Moh Hatta bukanlah nama yang asing, Kedua tokoh itu adalah sang pembuka jalan kemerdekaan bangsa ini. Bangsa ini memberi julukan pada keduanya sebagai "ploklamator" karena keduanya yang menandatangani dan menginisiasikan sebuah catatan sejarah bangsa Indonesia,. Ya, goresan sejarah itu adalah : PROKLAMASI ...
Tapi, taukah kalian, bahwa salah satu dari mereka adalah seorang ekonom. Dialah Mohammad Hatta. Sang wakil presiden yang akan selalu dikenang sebagai sosok Indonesian tulen yang terus memperjuangkan kemerdekaan baik di dalam maupun di luar negeri (kala itu). Jadi, pada kali ini mari kita kenal lebih dekat sosok bapak bangsa ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita para calon ekonom Indonesia.

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.
Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.
Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.
Masa Studi di Negeri Belanda
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.
Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul “Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen”–Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif.
Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa.
PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.
Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama “Indonesia”, Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, “Indonesia” secara resmi diakui oleh kongres. Nama “Indonesia” untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.
Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu.
Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi “Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan” di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L ‘Indonesie et son Probleme de I’ Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).
Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama “Indonesia Vrij”, dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka.
Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.
Kembali ke Tanah Air
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya.

Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang berjudul “Soekarno Ditahan” (10 Agustus 1933), “Tragedi Soekarno” (30 Nopember 1933), dan “Sikap Pemimpin” (10 Desember 1933).
Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”.
Masa Pembuangan
Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, “Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan” dan “Alam Pikiran Yunani.” (empat jilid).
Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain.
Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang
Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta.

Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.
Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali.”
Proklamasi
Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti.
Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.
Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta.
Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.
Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda.

Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.
Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.
Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.
Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden.
Periode Tahun 1950-1956
Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.
Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”.
Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.
Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis “Demokrasi Kita” dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu.
Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus.
Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi’ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.
Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi “Bintang Republik Indonesia Kelas I” pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara.
Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

Minggu, 14 Agustus 2011

Bekal untuk mahasiswa baru

Sebelum berangkat untuk registrasi ulang, sebaiknya sudah jauh-jauh hari kita menentukan tempat yang akan ditinggali. Ya, berkos. Dulu saya telat mencari kos gara-gara datang seminggu sebelum semester baru dimulai. Artinya serba dadakan, kan? Yang ada, setelah registrasi ulang yang memakan banyak waktu itu saya kelimpungan cari kosan sampai akhirnya mendapatkan kos yang seadanya dan sedapatnya.
Berangkat dari cerita saya, sebaiknya kawan lebih memerhatikan hal ini:
  1. Jangan lupa pula memilih kosan yang aman.
  2. Cari pemilik rumah yang peduli pada anak kosnya. Sebab pemilik kos itu seperti ibu atau bapak kedua bagi kita.
  3. Carilah kosan yang diisi oleh jenis kelamin yang sama. Maksudnya kalau kamu cowok ya ke kosan khusus cowok. Kalau cewek ke kosan khusus cewek.
  4. Cari kosan yang gak lembab, sirkulasi bagus, kecil tidak apa yang penting nyaman dan gak rewel yang punya nya.
  5. Cari kosan yang strategis, deket kampus, deket tempat makan, dan deket kosan dengan temen sejurusan.
  6. Bersosialisasi sama masyarakat, terutama tukang jual makan.
  7. Belajar bahasa yang umum dipakai, biar bisa lebih akrab sama temen dan orang sekitar.
  8. Cari warung sembako, karna biasanya buat kebutuhan 
  9. Selalu siapin gembok (buat apapun). Kadang di kosan sendiri juga gak aman, paling umum hilang hp, mp3, dll.
  10. Usahakan punya kerja sambilan seperti operator warnet, karena hasilnya bisa untuk membantu cicilan uang kuliah.
  11. Cari ebook perkuliahan (buat yg pengen ngirit), cari soal-soal tahun lalu atau tahun yg sudah sangat lama, jadikan satu catetan perkuliahan.
  12. Jangan lupa berteman dan saling tolong sama semua penghuni kosan. Sesama anak kos kan seperjuangan, biasanya saling ngerti dan kompak.
2. Kenali Kampus Baru

Kenali kampusmu, jelajahi setiap area, perhatikan gedung-gedung. Ini berguna agar kita tidak kelimpungan saat mencari kelas untuk jadwal kuliah tertentu. Seperti nasib saya dulu, saya harus berkeliling kampus bagai atlet kena doping hanya untuk mencari kelas yang ternyata tak jauh dari pintu gerbang. Untuk yang punya gedung sendiri juga jangan takabur. Salah masuk kelas bisa membuat merah muka, kan? Dan jangan lupa untuk baik-baik sama orang kampus, entah satpam, petugas kebersihan, dll.  Kemudian cari teman dan kenal sama senior sebanyak-banyaknya, biar ada teman belajar dan diskusi

3. Bawa Perlengkapan
Kawan saya membawa banyak benda gadget dan elektronik super mewah ke dalam kosannya. Saya pun terheran, dia itu mau belajar atau mau liburan, sih? Tapi itu hak setiap personal. Maksud saya, jika niat kita murni untuk menggali ilmu, bawa perlengkapan yang bijak. Seperti:
  1. Komputer atau laptop, dan mesin printer. Agar bisa menghemat uang karena di warnet bisa buang biaya. Walaupun biasanya tukang foto kopi, rental warnet, dan rental komputer, menjamur di sekitar areal perkuliahan atau pemukiman padat mahasiswa.
  2. Rice cooker dan dispenser
  3. Kasur, tikar, bawa bantal dan guling. Di kost banyak yang biasanya guling dan bantalnya tidak disediain, dan jangan lupa bawa selimut.
  4. Hp untuk komunikasi dan headset untuk menghibur diri


4. Jadwal Pulang
Jauh dari keluarga berarti bebas dari pengawasan. Tahukah jika dibalik kebanggaan yang dirasakan orang tua kita, mereka juga merasa khawatir dan kehilangan? Ya, begitu sedih memang saat meninggalkan ibu tercinta atau keponakan yang lucu. Di awal-awal merantau, pasti kalian lebih sering pulang ke rumah. Namun lihat di bulan-bulan selanjutnya, setelah terbiasa beradaptasi ditambah tugas-tugas perkuliahan yang menumpuk, kalian mungkin tak akan sesering dulu pulang ke rumah. Jadi sangat perlu sekali menengok keluarga dan orang tua. Sehari pun tak apa. Cukup menunjukkan kalau kita baik-baik saja, itu akan membuat mereka cukup tahu dan tenang.

5. Bentengi Diri
Ini yang paling penting Kalau teman-teman punya landasan agama atau keyakinan yang kuat, tentulah kehidupan pergaulan bebas akan jauh dari ruang lingkup kita. Maka dari itu saya menyarankan untuk berkos di tempat segender dan pengawasan pemilik kos yang ketat. Ini untuk menjaga kita dari hal-hal yang tak diinginkan. Terlebih bagi teman-teman yang baru lulus sekolah, pasti masih ada sifat-sifat kelabilan di sana. Tapi percaya lah, selama kita memegang teguh kepercayaan kita, tentulah hal-hal yang destruktif (merusak) dan negatif itu tak akan pernah kita rasakan.


Tambahan

  1. Kurangi frekuensi hedon. percaya deh, hedon bikin uang kita cepet abis dan lupa belajar.
  2. Mau uang saku lebih irit? mendingan ngampus jalan kaki, ini kalo kostannya deket/gak terlalu jauh dari kampus.
  3. Jatahin uang saku. Misalnya sekali makan gak boleh lebih dari Rp10.000. Kalau pake motor, usahakan jatahin bensin full buat seminggu biar lebih irit.
  4. Buatlah skala proritas. Teman-teman harus ngelist apa-apa aja yang ingin di miliki untuk bulan ini, terus urutkan dari yang terpenting sampai yang tidak penting.
  5. Manfaatkan kesempatan ortu datang. Misalnya dibayarin makan mahal, dapet uang jajan tambahan, dll.
  6. Kalo mau makan enak (misalnya di mall) boleh, tapi jangan sering-sering.
  7. Usahakan uang saku buat kebutuhan sehari-hari dipisah dengan biaya lain. Seperti bayar buku, biaya internet, uang kostan (kalo perbulan), pulsa dll. Kalau tidak pasti uang saku teman-teman bakal cepat ludes.


Belajar dari kota Solo


Beberapa waktu lalu Wakil Walikota Solo, FX Rudyatmo, menunjukkan kepada saya sepotong tepian Sungai Bengawan Solo yang baru dibebaskan menjadi ruang terbuka. Total ada lebih dari 1500 meter panjang tepian ini yang kembali dikembalikan ke guna sejatinya.

Di sana akan dibangun taman, hutan kota, berbagai sarana rekreasi dan olahraga, serta tanggul untuk menahan air sungai jika meluap melebihi normal. Sekarang pekerjaan sedang berlangsung.

Ada dua hal penting dari proyek pengembalian bantaran sungai sebagai ruang publik ini. Pertama, ruang terbuka itu bersifat khayalak (publik), milik bersama yang terbuka. Kedua, karena proyek ini, Sungai Bengawan Solo hadir kembali dalam kehidupan sehari-hari warga.

Tepian air adalah cikal-bakal lokasi semua kota. Solo sudah ada sebelum para raja membentuk dinasti mereka, berkat jasa Bengawan Solo sebagai sumber air dan prasarana perhubungan. Fungsi yang terakhir ini sudah tiada secara konkret, tetapi tetap penting sebagai penghubung antara warga Solo dengan alam maha besar.

Makin besar sebuah kota, hubungan warganya dengan alam pun makin mudah menghilang dari kesadaran. Padahal, seberapa pun canggihnya sebuah kota, tetap saja kehidupan warganya tergantung kepada alam.

Jakarta misalnya, punya pantai sepanjang 30 km dan 13 aliran air — sungai, kali dan anak sungai — tapi entah seberapa banyak penduduknya yang mengalami kehadiran alam sehari-hari?

Hal yang dapat dicontoh dari Solo adalah suatu kerja yang membebaskan kota meraih kesempatan kesempatan baru yang kini terus berbuah, serta memungkinkan warganya memproduksi nilai dan praktik baru (atau lama, tapi yang disemangati kembali) dalam memakai dan memaknai ruang kota.

Di sisi lain, proyek ini juga menunjukkan betapa baiknya kerjasama antara pemimpin daerah. Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo beperan besar dan bekerja tandem dengan Wali Kota Joko Widodo — terutama dalam pelaksanaan kebijakan.

Ketika membebaskan tepian sungai, misalnya, Rudyatmo memastikan semua penduduk yang terpaksa pindah mendapatkan kompensasi yang sangat baik. “Saya dulu korban penggusuran dua kali di zaman Orde Baru, tanpa ganti rugi sepeser pun. Saya tidak akan melakukan hal yang sama kepada rakyat saya,” kata Rudyatmo,

Sabtu, 13 Agustus 2011

Persiapan sebelum masuk kuliah

Memasuki fase baru dalam jenjang perkuliahan adalah hal yang sudah mutlak kita lalui, ya nama nya saja mahasiswa, jadi kita mesti siap siap dong melaluinya, kali ini yang akan kami bahas adalah mengenai tips melalui tahapan tersebut karena akan membutuhkan proses adaptasi baru, terutama bagi kamu yang memilih mengenyam bangku perguruan tinggi bukan di daerah anda atau mungkin bukan di negara anda. Bukan hanya fisik yang harus beradaptasi, namun mental dan budaya pun harus anda pahami untuk tetap bisa nyaman dalam menjalani kehidupanmu yang baru.
Anda sebagai mahasiswa baru, mungkin merasa senang dan tidak sabar menunggu datangnya hari pertama masuk kampus . Namun, hal yang sama belum tentu dirasakan oleh beberapa orang atau teman teman kamu. Bahkan sebagian orang mungkin masih  merasa bingung memikirkan apa apa yang harus mereka persiapkan untuk menghadapi kuliah perdana.
Nah untuk itu berikut tips yang bisa kamu lakukan jelang masuk kuliah
  1. Tour keliling kampus. kelihtannya memang terkesan norak, tapi hal ini dapat membantumu mengenal lingkungan sekitar kampus. kalau masih ragu untuk jalan sendiri coba deh ajak teman untuk menelusuri pelosok kampus yang akan sering kamu kunjungi, misalnya perpustakaan, kantor sekretariat, ruang dosen, kantin, ruang kuliah, ATM, rektorat, dan sebagainya. Nah ada tips sedikit buat anda sebagai maba ; pada saat tour jalan nya santai ajah tidak usah terlalu melihat wah kiri kanan, seperti orang yang baru melihat sesuatu yang baru, kalau perlu jalan saja seperti biasa, seperti orang yang memang sudah sering melewati tempat itu. karena pada saat kamu memasuki fakultas yang bukan fakultas kamu biasanya banyak para senior yang akan memperhatikan, kamu tidak mau kan di kerjai?
  2. Ingat dan catat semua nomor maupun alamat penting. ini akan membantumu mendapatkan informasi mengenai kegiatan kampus, pembatalan atau perubahan jadwal mata kuliah, dan lainnya.
  3. Kenali teman satu kos kosan. Ini berlaku buat anda yang hidup jauh dari orangtua. Walaupun anda adalah tipe orang yang tidak terlalu senang bergaul, mulai sekarang biasakan diri untuk mulai mengenal teman di area kosmu. Bukan tidak mungkin, merekalah nanti yang akan banyak membantumu menjalani keseharian di tempat kos karenahidup jauh dari rumah dan orangtua.
  4. lakukan stok barang-barang kecil namun penting. Karena kecil dan kerap kali dianggap sepele, hal-hal kecil ini bisa menyusahkanmu suatu saat nanti, misalnya obat-obatan atau perlengkapan mandi. Tidak ada salahnya mulai mencicil barang-barang di kosan. Hal ini akan memudahkanmu dalam proses pindahan nantinya.
  5. Habiskan waktu dengan keluarga dan teman. Bukan berarti kamu tidak akan bisa menghabiskan waktu bersama mereka ketika mulai kuliah. Hanya saja, jadwal kuliah yang padat, jarak kampus, tugas-tugas kuliah kerap kali akan menyita banyak waktumu. Terutama bagi kamu yang berkuliah di luar kota atau luar negeri.
  6. Mulai sekarang anda harus belajar masak, mencuci, dan menyetrika baju. Hal ini penting bagi anda yang terbiasa dengan adanya tenaga pembantu. Ketika hidup jauh dari rumah dan orangtua, kemandirianmu akan diuji. Meskipun hal ini dapat disiasati dengan memanfaatkan jasa laundry serta membeli makanan jadi. Namun, dengan mencuci atau memasak sendiri, anda bisa menghemat jatah uang jajan dari orangtua dan memanfaatkannya untuk membeli barang dan keperluan yang anda inginkan.
nah demikian tips tips sebelum masuk kuliah, tips diatas adalah sebagian pengalaman kami waktu kuliah sambil kost, redaksinya kami sadur dari kampus.okezone.com, semoga bermanfaat

Jumat, 12 Agustus 2011

Info Akademik 2011

Berdasarkan KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Nomor : 222/UN27/PP/2011 yang ditetapkan pada tanggal 9 Mei 2011 menyebutkan bahwa :

Perkuliahan dan Ujian (Semester Ganjil/Gasal)
- Masa Pembelajaran :   (15 Agust 2011 – 07 Jan. 2012)
- Entry nilai di komputer*)   Paling lambat 13 Jan 2012
- Yudisium :    16 Januari 2012
- Wisuda : (S1) : 1 September 2011, 1 Desember 2011, 1 Maret 2012, 7 Juni 2012 (D3) : 22 September 2011

Klo mau lebih jelas, silahkan unduh disini

Semoga bermanfaat,
Sharing to Caring

Rabu, 10 Agustus 2011

OSMARU

Orientasi Mahasiswa baru ...
Apa itu, Secara umum berikut tujuan ospek:
  1. Mahasiswa baru memahami kondisi obyektif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  2. Mahasiswa baru memahami peran dan fungsinya sebagai bagian dari suatu masyarakat.
  3. Mahasiswa baru menyadari tanggung jawab sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  4. Mahasiswa sebagai insan akademik mampu mengembangkan nalar kritis, analitis, metodologis dan paradigmatik sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. Mahasiswa menjunjung tinggi moral dan etika akademik. Mahasiswa mampu melakukan transformasi keilmuan sesuai dengan disiplin ilmunya menuju ke arah rekonstruksi sosial yang berkeadilan.
  5. Mahasiswa sebagai agent of social change Setting sosial dan kondisi obyektif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Posisi strategis mahasiswa dalam mengemban tanggung jawab sosial sekaligus peran dan fungsinya sebagai kelompok well informed.
  6. Memahami kampus sebagai garda ilmiah atau lingkungan akademik; prosedur administrasi yang berkaitan dengan kegiatan akademik, administrasi umum dan kemahasiswaan; aturan-aturan yang berlaku di kampus; penggunaan sarana atau fasilitas penunjang pendidikan dan pemanfaatannya; Cinta dan bangga pada kampus sebagai almamaternya;  Struktur lembaga dan nama-nama kampus; tata kerja dan uraian tugas masing-masing pejabat dan perangkat kampus; memahami Mekanisme birokrasi kampus; Lembaga-lembaga non struktural; dan memahami fasilitas penunjang: perpustakaan, beasiswa, reward dan pelatihan-pelatihan.
  7. Memahami Kejurusanan/Keprodian serta tugas dan fungsinya;  prosedur/mekanisme yang berkaitan dengan kegiatan akademik; issues jurusan/prodi; Sejarah pembentukan; Visi, misi dan tujuan; Kompetensi Lulusan; Profesi Utama; Kurikulum ; Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS); Cuti dan gugur studi; Sumber daya dosen; Penasihat akademik; Jaringan kerjasama; Prosedur/mekanisme yang berkaitan dengan kegiatan akademik;
  8. Mengetahui lembaga-lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas maupun fakultas dan sejarah perkembangannya; memahami  status, peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab lembaga-lembaga kemahasiswaan.
Makanya ikut Osmaru, soalnya kalau tidak ikut kapan lagi tau berbagai persoalan kampus dan tetek-bengeknya. ^_^. So, BEM FE UNS mengucapkan selamat menjalani dan menikmati Osmaru dengan segala macam kesan yang kamu rasakan

Membuat email resmi UNS

Masih ingatkah kalian dengan peristiwa  beberapa waktu lalu, dimana anggota DPR RI komisi * melakukan study banding ke Australia. Saat ditemui dan melakukan dengar pendapat dengan perhimpunan pelajar disana, ada sebuah pertanyaan unik "Pak email resmi komisi 8 dpr ri apa ya ?" dan sontak menjawab "komisi8@yahoo.com (lho, kok yahoo ???, padahal yang ditanyakan adalah email resmi, pastilah berdomain @dpr.ri ). Memang tidak ada yang salah pake akun email gratisan, tapi sudah saatnya, sebagai warga civitas UNS, kita juga punya email resminya.

Lalu, bagaimana caranya ???
Ok, ada beberapa cara, namun saat ini saya kami akan membahas tentang 2 macam. 
  1. Berdomain @blog.uns.ac.id (recommended). Caranya Isi form dan konfirmasi (sebelumnya, pastikan anda adalah civitas akademika UNS. Siapkan softcopy karmasmu ya). untuk mengisi form, silahkan klik disini dan isilah data anda sejujur-jujurnya.
  2. Berdomain @civitas.uns.ac.id. Ini lebih mudah, pastikan anda masih ingat pin 6 digit dari bank dan NIM anda. Atau langsung aja klik disini
  3. Bila sudah terdaftar, cara membuka mailnya, tinggal tambahkan mail di depannya. misal (mail.blog.uns.ac.id) dan lanjukan
Mudah kan ??? 
Kalo kesulitan, bisa hubungi adminnya atau hubungi mas fitrah (085642438012) atau fitrah_ab@blog.uns.ac.id atau dateng langsung aja ke Pusat Komputer PUSKOM UNS.
Jadi tunggu apa lagi, segera daftarkan dirimu dan miliki email resmi dengan "embel - embel" uns.ac.id dibelakangnya. Pasti tampak lebih keren bukan ...

Kamis, 04 Agustus 2011

Arahan Kerja - Dalam Negeri

DEPARTEMEN DALAM NEGERI
 
Arahan Umum:
  1. Sukses Advokasi
  2. Sukses jaringan internal fakultas dengan pihak terkait (mahasiswa, karyawan, dosen dan dekanat)
  3. Sukses konsolidasi lembaga
  4. Mengkritik kebijakan fakultas, universitas yang merugikan mahasiswa dengan memberikan alternatif solusi.

Arahan Kerja - Luar Negeri

DEPARTEMEN LUAR NEGERI
Arahan Umum:
  1. Membuat kebijakan – kebijakan yang berkenaan dengan permasalahan – permasalahan politik di luar FE UNS.
  2. Mewakili BEM FE UNS dalam berhubungan dengan pihak luar.
  3. Mengkaji dan meneliti permasalahan ekonomi politik baik dalam lingkup lokal kota solo maupun nasional.
  4. Mewacanakan permasalahan – permasalahan yang ada dan mencoba memberi solusi penyelesaian guna meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap kondisi kampus masyarakat dan negara.
  5. Pembentukan opini publik dengan memperhatikan prinsip kebenaran
  6. Memberikan pendidikan politik bagi mahasiswa dan masyarakat

Arahan Kerja - HRD

HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Arahan Umum:
  1. Mencari dan mengembangkan potensi mahasiswa FE UNS
  2. Mengadakan program – program peningkatan sumber daya mahasiswa sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
  3. Menggali dan membentuk mahasiswa FE UNS sehingga menjadi manusia yang memiliki jiwa – jiwa  organisasi, unggul dan kepribadian pemimpin.
Arahan Khusus:
  1. Setiap kegiatan dan training dilaksanakan secara efektif, efisien dan tepat sasaran
  2. Koordinasi baik ke pihak internal maupun eksternal mengenai pengembangan softskill yang dibutuhkan dewasa ini sehingga dapat memberikan training yang tepat sasaran.

Arahan Kerja - Sosial

 DEPARTEMEN SOSIAL

Arahan Umum:                        
  1. Melaksanakan fungsi sosial kemasyarakatan sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat dan lingkungan (Tri Dharma Perguruan Tinggi)
  2. Melakukan pengabdian dan bakti masyarakat dalam rangka mewujudkan integrasi sosia.
  3. Membangun good relationship dengan lembaga– lembaga lain dalam merealisasikan program – program sosial
  4. Mengelola rumah susun (rusun) binaan
Arahan Khusus:
  1. Mencari sumber pendanaan permanen (kakak dan ortu asuh) untuk mendukung keberjalan kegiatan sosial kemasyarakatan.
  2. Membuka open recruitment ke mahasiswa umum seandainya ada yang berminat mendaftar sebagai pengajar bimbingan belajar.

Arahan Kerja - Keuangan

DEPARTEMEN KEUANGAN
ArahanUmum:                     
  1. Bertanggung jawab atas keuangan organisasi
  2. Mengelola administrasi keuangan BEM FE UNS
  3. Mencari dan mengelola sumber-sumber keuangan BEM FE UNS untuk membiayai keuangan internal BEMFE UNS
Arahan Khusus:
  1. Membuat inovasi dan kreatifitas yang bagus sehingga perputaran keuangan organisasi “aman”.
  2. Membuat sistem keuangan yang baik (sistem pemasukan dan pengeluaran)
  3. Tertib administrasi keuangan (Annual Report/bulan)

Arahan Kerja - Riset

BIRO RISET, MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI
Arahan Umum:
  1. Memenuhi kebutuhan akan data dan survey yang dibutuhkan untuk kepentingan internal kerja BEM sekaligus didukung dengan studi riset yang dilakukan ( gerakan berbasis data )
  2. Melakukan penelitian-penelitian terkait dengan isu yang diangkat oleh BEM lewat kuisioner.
  3. Mengelola media komunikasi dan informasi seperti mading, social network, dan buletin.
  4. Bekerjasama dengan semua departemen mengelola informasi menjadi 1 kesatuan

Arahan Kerja - Sekretariat

SEKERTARIS 
Arahan Umum:
  1. Menggantikan peran presiden jika berhalangan sementara
  2. Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan kerja pengurus BEM FE
  3. Menyusun rencana / rapat / pertemuan pengurus BEM FE UNS atau dengan lembaga lain
  4. Membuat Standar Operasional Prosedur untuk internal BEM FE
Arahan Khusus:
  1. Menyiapkan dan mengorganisir ”BEM FE OPEN HOUSE”
  2. Mengorganisir rapat pleno I, Pleno II, Progres Report dan LPJ baik segi laporan maupun pelaksanaan.
  3. Mengelola Magang dengan baik dari segi konsep
  4. Evaluasi kinerja secara berkala (1 bulan sekali) untuk pengurus sehingga terjadi efektifitas kinerja.
  5. Mengadakan program – program peningkatan motivasi berorganisasi terhadap pengurus BEM FE UNS.

Arahan Kerja - Presiden

VISI
Mewujudkan Masyarakat Ekonomi yang peduli, kritis dan mandiri

Sebuah impian selalu diawali sebuah niatan dan gambaran ideal yang hendak dicapai. Visi ini lebih dilatarbelakangi oleh sebuah keinginan untuk memberikan dan menanamkan nilai – nilai positif di Fakultas Ekonomi UNS. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang secara komprehensif mengurusi pemerintahan mahasiswa sudah selayaknya mampu untuk memberikan kebermanfaatan untuk sekitarnya. Dengan ciri khas Peduli / tanggap terkait masalah mahasiswa dan seluruh civitas akademika FE dan mencoba memberikan solusi dari permasalahan yang ada. Kritis, karena memang sudah harus mendarah daging dalam setiap pergerakan dan perjuangan mahasiswa karena kita adalah kaum intelektual yang tegas dan independen dalam menyikapi permasalahan. Dan terakhir, Mandiri dalam berbagai bidang. Mandiri dalam keuangan, tata kelola organisasi hingga terciptanya profesionalitas yang dibingkai kemampuan berdiri sendiri (berdikari).
Saya selaku presiden memiliki beberapa titik tekan perjuangan dan pergerakan selain 3 indikator diatas yaitu :
  1. Gerakan moral
  2. Intelektual / Basis kajian
  3. Spiritual
  4. Tujuan Operasional
  5. Pengembangan diri mahasiswa
  6. Berkompetensi
  7. Mengabdi kepada masyarakat dan bangsa
  8. Relasi / hubungan
  9. Pergerakan

MISI

  1. Advokasi permasalah mahasiswa
  2. Mengembangkan potensi mahasiswa di FE UNS melalui sarana yang ada
  3. Menjalin hubungan yang mutualisme dengan pihak yang ada
  4. Turut serta aktif dalam dinamika kampus
  1. Membangun infrasrtuktur organisasi yang handal dalam berbagai aspeknya (standar pengurus serta profesionalitas kerja)
  2. Meningkatkan kekuatan jaringan dan kerjasama baik internal maupun eksternal kampus & Internal
  3. Memfasilitasi eksplorasi dan aktualisasi potensi diri mahasiswa melalui pengembangan softskill dan hardskill
  4. Melakukan advokasi terhadap permasalahan mahasiswa dan bangsa
  5. Membangun budaya kritis, peduli dan mandiri dalam aktifitas BEM
Membagun hubungan yang harmonis , mutualisme dan dinamis antara pihak yang terkait







Struktur Organisasi







Sejarah

       Tahun 1998 adalah masa dimana terjadinya reformasi negara ini, dibukanya keran demokrasi yang sebelumnya berbicara, berdemokrasi dan menyalurkan aspirasinya langsung ditahan oleh pemerintah “Rezim Soeharto” menjadi bebas untuk menyuarakan aspirasinya. Dan kebebasan ini berimbas pada lembaga baik intra universites maupun ekstra universites. Badan Eksekutif Mahasiswa berdiri pada tanggal 5 Oktober 1999, yang tadinya bernama senat mahasiswa Perguruan Tinggi.
         BEM adalah sebagai pelaksana teknis dari pemerintah mahasiswa ( Student Goverment ) artinya sebagai miniatur pemerintahan Negara, BEM sendiri diatur oleh undang - undang keluarga mahasiswa yang mengatur bahwa segala kebutuhan dan keinginan mahasiswa yang dapat disalurkan lewat BEM dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Politik, ekonomi dan kemahasiwaan. Mekanisme kerjanya dibawah koordinasi DEMA yang mana Presiden dipilih dan diseleksi melalui mekanisme Pemilihan Umum (PEMILU) Mahasiswa dengan menjabarkan visi dan misi. Kemudian setelah terpilih presiden mahasiswa maka presiden mempunyai hak preogratif untuk membentuk kabinetnya selama pengurusan satu tahun.
Namun dalam keberjalanannya, suka duka juga telah dirasakan BEM FE UNS yang kini mulai berevolusi menjadi lembaga independen yang tidak membawahi UKM lain. Adapun periode BEM FE UNS sebagai berikut:
1.    Periode 1 (1999-2000)        : Vijay Vanjava
2.    Periode 2 (2000-2001)        : Oki Surendro
3.    Periode 3 (2001-2002)        : Iqbal Mohammad Aruzzi
4.    Periode 4 (2002-2003)        : Lujeng
5.    Periode 5 (2003-2004)        : Fitra Jaya Saleh
6.    Periode 6 (2004-2005)        : Ahmad Faisal
7.    Periode 7 (2005-2006)        : Wahyudiyanto
8.    Periode 8 (2006-2007)        : Krisna Dwipayana
9.    Periode 9 (2007-2008)        : Susilo Prasetyo Utomo
10.  Periode 10(2008-2009)       : Budi Subarjo
11.  Periode 11(2009-2010)       : Fitrah All Burman
12.  Periode 12(2010-2011)       : Vakum
13.  Periode 13(2012)                : Bahtiar Aminudin
 semoga periode ini lebih baik, dan berniat mengabdi serta membawa BEM FE UNS menjadi lebih baik.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More